Rabu, 23 April 2014

mengenal mata air di Sukapura yang unik





         Desa Sukapura memiliki beberapa mata air (sirah cai :sunda) yang menjadi sumber air masyarakat desa Sukapura. Mata air yang berada di desa Sukapura diantaranya mata air Cibodas (Kp. Argasari RW 14), mata air Sarang Tengah (Kp. Argasari RW 13) mata air Kebon 18 (Kp. Argasari RW 14). Sebagian besar warga Sukapura menggunakan air yang berasal dari mata-mata air tersebut, dan yang lainnya menggunakan air yang berasal dari lokasi mata air yang berada di desa Ciberem.

a.       Mata air kebon 18
Mata air Kebon 18 merupakan salah satu mata air yang mengeluarkan air dengan debit yang cukup banyak sehingga bisa di alirkan ke warga Sukapura bahkan mengairi warga desa Giri Mulya yang jaraknya lumayan jauh, bahkan mampu juga untuk mengairi kebun ketika musim kemarau datang. Lokasi mata air yang berada di sekeliling kebun warga kondisinya cukup memprihatinkan. Berada di kawasan perhutani mata air kebun 18 dahulu sempat memiliki penampungan air yang cukup luas dalam sebuah situ yang biasa disebut Situ Bah Edo. Dahulu situ bah Edo memiliki luas di perkirakan memiliki luas  kurang lebih 1,5 Ha yang mengelilingi sebuah bukit di tengahnya menambah keindahan sebuah situ. Pembenahan situ bah edo pernah dilakukan pada tahun 2010 dengan membuat sebuah tanggul, namun perawatan yang kurang membuat kondisi situ bah edo menjadi di penuhi rumput. 
Situ Bah Edo
a.       Mata air Cibodas
Mata air cibodas merupakan mata air yang menghidupi sebagian besar masyarakat desa Sukapura. Debit air yang keluar dari mata air Cibodas yang besar membuat mata air Cibodas sangat sayang sekali kalau tidak di rawat dan dijaga kelestarian daerah penyanggahnya. Cibodas memiliki 2 kawasan mata air yang sama besar debitnya. Kawasan 1 di buat sebuah kolam untuk menampung air yang keluar dar mata air yang berjumlah 6 mata air yang keluar air. Ada tanggul untuk menyalurkan air  ke peralon ukuran diameter 6 inci yang mengalirkan air untuk warga RW 14. Kawasan 2 merupakan mata air yang dulunya sama memiliki kolam penampungan, namun sekrang pinggiranya menjadi kebun sayuran. Dari mata air kawasan 2 mengalirkan air untuk warga RW 13, RW 11, RW 12, RW 10, RW 9 dan RW yang lainnya. Mata air Cibodas selain untuk air rumah mat air cibodas kawasan 2 ini juga untuk mengairi kebun.

mata air Cibodas


















Mata air Cibodas juga mempunyai riwayat sejarah yang berharga dalam perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan Belanda. Di daerah dekat mata air Cibodas terdapat sebuah gua buatan manusia yang konon cerita merupakan buatan warga Indonesia pada masa penjajahan, namun keberadaan gua ini sangat mengkhawatirkan karena telah tertutupi semak dan pintu masuknya menjadi kebun. Pada tahun 90 an pernah dilakukan penelitian oleh salah seorang Arkeolog ITB dan warga belanda yang meneliti kedalaman gua tersebut. Alasan penelitian penelitian arkeolog tersebut konon katannya ada tulisan  Kolonial Belanda yang menerangkan bahwa gua ini merupakan gua penyimpanan amunisi Belanda karena Bukit yang ada sebagai tembok pertahanan bangsa Belanda dari perlawanan bangsa Indonesia. Gua ini di buat sangat dalam, bahkan konon katanya menembus daerah Ciberem. Gua yang begitu dalam ini menjadi aliran sungai bawah tanah dan tertutup batu besar yang menutup gua di daerah Cibodas sehingga air sungai bawah tanah ini keluar di kawasan Cibodas, Argasari RW 14 desa Sukapura Kec. Kertasari. 
Pohon Haur tanda Gua di kawasan Cibodas 


a.       Mata air Sarang Tengah
Mata air sarang Tengah merupakan mata air yang berada di perbatasan daerah perkebunan dengan tanah masyarakat. Lokasinya berada di lembahan bukit Sukahaji sebelah timur  dan Bukit Argasari sebelah barat dan sebelah selatan bukit perkebunan afdeling Argasari. Mata air Sarang tengah ini di sanggah oleh pohon caringin yang cukup besar yang berumur di perkirakan berusia 150 tahun. Debit air Sarang tengah ini mengalami penurunan beberapa tahun ini di tambah kejernihan air yang sedikit keruh karena kolam penampungan yang kurang terawat, sehingga pemanfaatanya sedikit untuk warga di Nyalindung dan Cinangka, tetapi lebih banyak di gunakan untuk mengairi kolam ikan yang dimiliki warga serta MCK yang digunakan warga Sukahaji yang kondisinya sangat mengenaskan.


b.      Mata Air Kang Uja
Mata air kang Uja berada di kawasan pinggir Jl. Sukapura-Ciberem yang tanahnya dahulu di miliki oleh Kang Uja, namun kondisinya memprihatinkan bahkan mungkin mata air ini bila di biarkan hanya tinggal kenanangan karena debit air yang menjadi sedikit. Padahal dulunya mata air ini debit air yang keluar lumayan besar bahkan mampu mengairi 2 Situ yang ada di tambah pembuangan air dari Sarang Tengah. 2 Situ ini terakhir pada tahun 2012 telah di tutup dan di buat menjadi kebun sedangkan situ yang paling besar telah di tutup dan sekarang menjadi SMPN 2 Kertasari

Itulah mata air yang berada di desa Sukapura beserta keunikannya, mata air sangatlah perlu untuk  dilestarikan agar bisa terus mengalirkan sumber kehidupan masyarakat desa Sukapura. Pemanfaatan yang yang baik akan menjadikan mata air ini mejadi berharga, bukan hanya sebuah tempat keluar air saja terutama  jangan sampai kita akan menyesal tidak air bersih lagi di Sukapura setelah semuanya hilang. 

0 komentar:

Posting Komentar

 

Subscribe to our Newsletter

Contact our Support

Email us: youremail@gmail.com

Our Team Memebers