Aksi Jumsih (Jumat Bersih) merupakan sebuah budaya yang biasa dilakukan oleh masyarakat pada umumnya terutama di desa Sukapura. Hari Jum'at ini merupakan hari libur biasanya bagi sebagian besar para petani, karena pada hari jumat berkegiatan dengan intensitas ringan di banding dengan biasanya. Hari ini dijadikan sebuah moment untuk komunitas Sulibra berbaur dengan masyarakat Sukapura dengan membudayakan kembali Jumsih sebagai ajang silahturahmi dan bekerja sama dalam membereskan lembur dari masalah Lingkungan. Mengangkut sampah yang telah dibereskan pada aksi sebelum-sebelumnya pada hari Jum'at ini kami bereskan dan angkut untuk di buang sementara ini ke TPS/TPA. Dimulai dari Madrasah Nashrul Huda yang menjadi tempat penyimpanan sampah sementara yang mana merupakan sampah hasil aksi pada Sabtu 13 April 2014 dimana terkumpul sampah sebanyak 12 karung sampah yang terkumpul.
Dilanjut dengan membereskan sampah disekitar kawasan barukaso yang mana terdapat sampah yang terkumpul dari hasil sampah yang dikumpulkan oleh para pedagang yang berada di sekitar Barukaso, bahkan ada pedagang yang mengumpulkan lansung sampahnya dari tumpukan sampah yang berada di depan warungnya, sekitar 8 karung sampah yang terkumpul dari hasil sampah yang dikumpulkan di daerah Barukaso. Kami harapkan budaya Jum'sih ini menjadi budaya yang mengakar di Masyarakat Sukapura agar tercipta suasana desa yang asri, lestari dan bersahaja.
Setelah menyapu bersih sampah dari pedagang di sekitar Barukaso, kamipun lanjut dengan mangangkut sampah hasil aksi Caringin bersih dan Nonton Bareng PERSIB yang dilaksanakan pada 20 April 2014 di kawasan Caringin. Sampah yang dikumpulkan dari tebing yang menjadi TPA warga Caringin ini terkumpul sekitar 19 karung sampah, itupun belum seluruhnya terangkut dari tebing mengingat begitu banyak sampah yang berada di tebing di tambah masih adanya warga yang membuang sampah kesana.
Setelah sampah terkumpul kamipun mengangkut sampah tersebut ke TPS Cibuni Barang, karena kami bingung harus membuang kemana sampah yang telah di kumpulkan sementara belum adanya pengolahan sampah yang efektif di Sukapura. Kamipun terpaksa sama membuang sampah ke Cibuni Barang meskipun itu belum menjadi solusi tepat mengingat Cibuni Barang ini sudah penuh dengan sampah dari kota dan pasar apalagi lokasi berada tepat di tepian Anak Sungai Citarum. Kamipun sempat dijegal untuk membuang sampah kesana karena memang ini TPA yang diperuntukkan sampah dari warga Kecamatan Pacet. Namun kamipun melobby dengan pengurus TPA Cibuni Barang Bapak Alit.
Bapak Alit ini merupakan warga Desa Cikitu yang bekerja membereskan sampah-sampah yang di buang ke Cibuni Barang. Bapak Alit berkata bahwa tidak kurang dari 3 mobil yang setiap harinya membuang sampah ke Cibuni Barang, apalagi dari pasar Maruyung merupakan langganan tetap beliau dalam membereskan sampah yang setiap hari pasti membuang sampah ke Cibuni barang.
Setelah beres mengeluarkan sampah dari mobil kamipun bergegas pulang mengingat waktu telah mendekati waktu Jum'at. Kondisi Cibuni Barang yang memprihatinkan bila terus ditambah setiap harinya bukan hal yang mustahil bila nantinya akan menjadi Gunung Sampah. Perlunya penataan yang pas bila sampah tersebut di buang kesana, pastinya membuat kabupaten Bandung menjadi TPA sementara rencana Bupati menjadi kawasan Selatan Bandung menjadi kawasan wisata sangat menjadi hal yang kurang baik bila ada TPA di kawasan wisata.
0 komentar:
Posting Komentar