Rabu, 28 Mei 2014

contoh konflik manusia dengan manusia menjadi penyebab terjadinya kerusakan lingkungan


Sebelum tahun 2004, awalnya perkebunan afdeling argasari seluas kurang lebih 32 ha masih rimbun di tanami oleh pohon kina yang berukuran cukup besar dengan tinggi rata mencapai 2 m. lokasinya yang tertinggi di daerah Sukapura menjadikan lahan tersebut sebagai daerah penyangga desa Sukapura. karena daerahnya yang rimbun kawasan ini sering digunakan sebagai tempat camping pramuka dan kegiatan pecinta alam lainnya. Pada tahun 2005 kina yang tinggi ini mulai di gali dan di ganti dengan tanaman kina baru, tanaman kinanya cukup lama kembali untuk bisa mencapai tinggi 2 meter.
Mulai 2008 muncul issue Mengenai HGU PTPN VIII yang akan habis sehingga membuat anggapan status tanah yang tidak jelas membuat sebagian masyarkat berani membuka lahan tersebut menjadi lahan pertanian. Namun hal tersebut tidak berlansung lama, sengketa tanah PTPN berlanjut dengan beberapa oknum masyarakat dan berbagai organisasi masyarakat dalam maupun luar daerah Sukapura.
Sengketa terus terjadi di tambah adanya salah seorang warga Sukapura pendatang dari Jawa yakni Mas Sugeng yang membawa surat berharga berupa kikitir dari mertuanya yang dulu pernah menjadi pegawai pada masa Belanda. Katanya dalam kikitir tersebut ada hak mertua mas Sugeng seluas 14 ha di daerah Argasari, yang kikitir tersebut sebagian orang Sukapura belum pernah melihat kikitir tersebut. Sengketa ini sampai ke persidangan di meja hijau. Persidangan pun berlansung alot, tapi belum beres persidangan tanah yang di sengketakan sudah di buka dan di cangkul seolah tanah tak bertuan. Masyarakat Sukapurapun awalnya lansung berbagi luas lahan untuk ditanami. Hingga akhirnya ada instruksi dari RW 14 untuk masyarakat Argasari di himbau untuk tidak menggarap tanah PTPN tersebut. Tidak hanya tanah yang bersengketa akhirnya tanah yang sudah jelas menjadi tanggung jawab PTPN pun ikut dibuka.
Proses pengadilan di kejaksaan sengketa tanah ini terus berlansung dengan dimodali oleh petani yang punya uang banyak sehingga membuat proses pengadilan tetap berlanjut. Hingga sampai saat ini belum tahu bagaimana proses pengadilan namun yang jelas tanah penyangga Sukapura sekarang ini telah ditanami sayuran, oleh sebagian besar masyarakat desa Sukapura sedangkan masyarakat Sukapura menjadi korban banjir bandang dan lumpur hasil dari pengikisan tanah. Sekarang petani yang menggarap tanah ini paling luas oleh Aceng Bantar, Isor, Mimid. Adapun upaya dari PTPN sekarang adalah dengan menanam tanaman kopi dengan system 4 m x 2 m. 

0 komentar:

Posting Komentar

 

Subscribe to our Newsletter

Contact our Support

Email us: youremail@gmail.com

Our Team Memebers